Mengenai Saya

Foto saya
jakarta timur, DKI JAKARTA
Nama saya muhammad daffa ramadhan saya lahir tanggal 12 november 2002, diumur saya yang baru 17 ini saya sudah kuliah di program vokasi universitas indonesia. Saya anak pertama dari dua bersaudara. Dari sejak lahir saya dijakarta dan alhamdulillah sampai saat ini saya masih tinggal disini.

Jumat, 15 November 2019

Kenapa Jadi Bapao ?

Nama saya Muhammad Daffa Ramadhan lahir di Jakarta,12 November 2002 jadi umur saya 16 tahun. Alhamdulillah, saya sudah kuliah. Orang-orang biasa memanggil saya dengan nama Bapao, aneh bukan nama makanan menjadi nama panggilan saya. Nama panggilan tersebut berasal dari teman saya saat saya SMP, saat saya perkenalan diri, saya menghina dia dengan sebutan “gentong air”. Lalu dia menghina balik saya dengan sebutan “Bapao” . mungkin karena badan saya yang dulu juga sangat besar, ya kira-kira seperlapan gajah lah.
Semenjak kejadian tersebut saya lebih terkenal dengan nama bapao dibanding nama saya sendiri. Saya juga bersyukur atas nama panggilan tersebut sehingga orang jadi tidak memanggil Daffa, karena nama itu lumayan umum di Indonesia.

Sekarang saya akan menceritakan tempat saya menuntut ilmu dari kecil hingga saat ini.
Dulu saya SD di SDI PB SOEDIRMAN lalu SMP di 49 dengan waktu 2 tahun karena terlalu pintar atau biasa disebut akselerasi untuk menempuh SMP dengan waktu 2 tahun harus memiliki IQ diatas 130, ya dulu IQ saya 133 sekarang mungkin terjun bebas hahaha.
Setelah SMP saya melanjutkan SMA saya di SMAN 98 JAKARTA lalu lulus dan alhamdulillah mendapatkan undangan PPKB UI VOKASI HUMAS saya sangat bersyukur walau kerjaan saya nongkrong tiap hari saya bisa masuk UI.

Setelah menceritakan tempat saya menuntut ilmu dari kecil saya akan memberi tahu kalian cita-cita seorang Bapao. Saya saat kecil ingin menjadi supir truck karena ayah saya memilik banyak truk dan setiap hari saya diantar ke TK saya menggunakan truk, lalu saat SD sampai SMP saya bercita-cita seperti ayah saya menjadi seorang pengusaha tapi seketika saat mau masuk SMA saya ingin menjadi pembalap, saat saya bilang ke ayah saya ingin menjadi pembalap ayah saya malah membalas saya dengan kalimat “belajar dulu lu sono yang bener” lalu saya terdiam dan saya sampai sekarang berpikir bagaimana caranya menjadi pembalap. Sekarang cita-cita saya menjadi seorang pengusaha dan menjadi seorang ustadz amin.

Sekian cerita tentang saya masih banyak hal-hal yang belum saya ceritakan di dalam esai ini, terima kasih.

2 komentar: